Habib Umar bin Hafidz
Beliau adalah al-Habib ‘Umar putera dari Muhammad putera dari Salim putera dari Hafiz putera dari Abd-Allah putera dari Abi Bakr putera dari‘Aidarous putera dari al-Hussain putera dari al-Shaikh Abi Bakr putera dari Salim putera dari ‘Abd-Allah putera dari ‘Abd-al-Rahman putera dari ‘Abd-Allah putera dari al-Shaikh ‘Abd-al-Rahman al-Saqqaf putera dari Muhammad Maula al-Daweela putera dari ‘Ali putera dari ‘Alawi putera dari al-Faqih al-Muqaddam Muhammad putera dari ‘Ali putera dari Muhammad Sahib al-Mirbat putera dari ‘Ali Khali‘ Qasam putera dari ‘Alawi putera dari Muhammad putera dari ‘Alawi putera dari ‘Ubaidallah putera dari al-Imam al-Muhajir to Allah Ahmad putera dari ‘Isa putera dari Muhammad putera dari ‘Ali al-‘Uraidi putera dari Ja’far al-Sadiq putera dari Muhammad al-Baqir putera dari ‘Ali Zain al-‘Abidin putera dari Hussain sang cucu laki-laki, putera dari pasangan ‘Ali putera dari Abu Talib dan Fatimah al-Zahra puteri dari Rasul Muhammad s.a.w.
Beliau terlahir di Tarim, Hadramaut, salah satu kota tertua di Yaman yang menjadi sangat terkenal di seluruh dunia dengan berlimpahnya para ilmuwan dan para alim ulama yang dihasilkan kota ini selama berabad-abad. Beliau dibesarkan di dalam keluarga yang memiliki tradisi keilmuan Islam dan kejujuran moral dengan ayahnya yang adalah seorang pejuang martir yang terkenal, Sang Intelektual, Sang Da’i Besar, Muhammad bin Salim bin Hafiz bin Shaikh Abu Bakr bin Salim. Ayahnya adalah salah seorang ulama intelektual Islam yang mengabdikan hidup mereka demi penyebaran agama Islam dan pengajaran Hukum Suci serta aturan-aturan mulia dalam Islam. Beliau secara tragis diculik oleh kelompok komunis dan diperkirakan telah meninggal, semoga Allah mengampuni dosa-dosanya. Demikian pula kedua kakek beliau, al-Habib Salim bin Hafiz dan al-Habib Hafiz bin Abd-Allah yang merupakan para intelektual Islam yang sangat dihormati kaum ulama dan intelektual Muslim pada masanya. Allah seakan menyiapkan kondisi-kondisi yang sesuai bagi al-Habib ‘Umar dalam hal hubungannya dengan para intelektual muslim disekitarnya serta kemuliaan yang muncul dari keluarganya sendiri dan dari lingkungan serta masyarakat dimana ia dibesarkan.
Beliau telah mampu menghafal Al Qur’an pada usia yang sangat muda dan ia juga menghafal berbagai teks inti dalam fiqh, hadith, Bahasa Arab dan berbagai ilmu-ilmu keagamaan yang membuatnya termasuk dalam lingkaran keilmuan yang dipegang teguh oleh begitu banyaknya ulama-ulama tradisional seperti Muhammad bin ‘Alawi bin Shihab dan al-Shaikh Fadl Baa Fadl serta para ulama lain yang mengajar di Ribat, Tarim yang terkenal itu. Maka beliau pun mempelajari berbagai ilmu termasuk ilmu-ilmu spiritual keagamaan dari ayahnya yang meninggal syahid, al-Habib Muhammad bin Salim, yang darinya didapatkan cinta dan perhatiannya yang mendalam pada da’wah dan bimbingan atau tuntunan keagamaan dengan cara Allah s.w.t. Ayahnya begitu memperhatikan sang ‘Umar kecil yang selalu berada di sisi ayahnya di dalam lingkaran ilmu dan dhikr.
Namun secara tragis, ketika al-Habib ‘Umar sedang menemani ayahnya untuk sholat Jum‘ah, ayahnya diculik oleh golongan komunis, dan sang ‘Umar kecil sendirian pulang ke rumahnya dengan masih membawa syal milik ayahnya, dan sejak saat itu ayahnya tidak pernah terlihat lagi. Ini menyebabkan ‘Umar muda menganggap bahwa tanggung jawab untuk meneruskan pekerjaan yang dilakukan ayahnya dalam bidang Da‘wah sama seperti seakan-akan syal sang ayah menjadi bendera yang diberikan padanya di masa kecil sebelum beliau mati syahid. Sejak itu, dengan sang bendera dikibarkannya tinggi-tinggi, ia memulai, secara bersemangat, perjalanan penuh perjuangan, mengumpulkan orang-orang, membentuk Majelis-majelis dan da’wah. Perjuangan dan usahanya yang keras demi melanjutkan pekerjaan ayahnya mulai membuahkan hasil. Kelas-kelas mulai dibuka bagi anak muda maupun orang tua di mesjid-mesjid setempat dimana ditawarkan berbagai kesempatan untuk menghafal Al Qur’an dan untuk belajar ilmu-ilmu tradisional.
Ia sesungguhnya telah benar-benar memahami Kitab Suci sehingga ia telah diberikan sesuatu yang khusus dari Allah meskipun usianya masih muda. Namun hal ini mulai mengakibatkan kekhawatiran akan keselamatannya dan akhirnya diputuskan beliau dikirim ke kota al-Bayda’ yang terletak di tempat yang disebut Yaman Utara yang menjadikannya jauh dari jangkauan mereka yang ingin mencelakai sang sayyid muda.
Disana dimulai babak penting baru dalam perkembangan beliau. Masuk sekolah Ribat di al-Bayda’ ia mulai belajar ilmu-ilmu tradisional dibawah bimbingan ahli dari yang Mulia al-Habib Muhammad bin ‘Abd-Allah al-Haddar, semoga Allah mengampuninya, dan juga dibawah bimbingan ulama mazhab Shafi‘i al-Habib Zain bin Sumait, semoga Allah melindunginya. Janji beliau terpenuhi ketika akhirnya ia ditunjuk sebagai seorang guru tak lama sesudahnya. Ia juga terus melanjutkan perjuangannya yang melelahkan dalam bidang Da‘wah.
Kali ini tempatnya adalah al-Bayda’ dan kota-kota serta desa-desa disekitarnya. Tiada satu pun yang terlewat dalam usahanya untuk mengenalkan kembali cinta kasih Allah dan Rasul-Nya s.a.w pada hati mereka seluruhnya. Kelas-kelas dan majelis didirikan, pengajaran dimulai dan orang-orang dibimbing. Usaha beliau yang demikian gigih menyebabkannya kekurangan tidur dan istirahat mulai menunjukkan hasil yang besar bagi mereka tersentuh dengan ajarannya, terutama para pemuda yang sebelumnya telah terjerumus dalam kehidupan yang kosong dan dangkal, namun kini telah mengalami perubahan mendalam hingga mereka sadar bahwa hidup memiliki tujuan, mereka bangga dengan indentitas baru mereka sebagai orang Islam, mengenakan sorban/selendang Islam dan mulai memusatkan perhatian mereka untuk meraih sifat-sifat luhur dan mulia dari Sang Rasul Pesuruh Allah s.a.w.
Sejak saat itu, sekelompok besar orang-orang yang telah dipengaruhi beliau mulai berkumpul mengelilingi beliau dan membantunya dalam perjuangan da‘wah maupun keteguhan beliau dalam mengajar di berbagai kota besar maupun kecil di Yaman Utara. Pada masa ini, beliau mulai mengunjungi banyak kota-kota maupun masyarakat diseluruh Yaman, mulai dari kota Ta’iz di utara, untuk belajar ilmu dari mufti Ta‘iz al-Habib Ibrahim bin Aqil bin Yahya yang mulai menunjukkan pada beliau perhatian dan cinta yang besar sebagaimana ia mendapatkan perlakuan yang sama dari Shaikh al-Habib Muhammad al-Haddar sehingga ia memberikan puterinya untuk dinikahi setelah menyaksikan bahwa dalam diri beliau terdapat sifat-sifat kejujuran dan kepintaran yang agung.
Tak lama setelah itu, beliau melakukan perjalanan melelahkan demi melakukan ibadah Haji di Mekkah dan untuk mengunjungi makam Rasul s.a.w di Madinah. Dalam perjalanannya ke Hijaz, beliau diberkahi kesempatan untuk mempelajari beberapa kitab dari para ulama terkenal disana, terutama dari al-Habib ‘Abdul Qadir bin Ahmad al-Saqqaf yang menyaksikan bahwa di dalam diri ‘Umar muda, terdapat semangat pemuda yang penuh cinta kepada Allah dan Rasul-Nya s.a.w dan sungguh-sungguh tenggelam dalam penyebaran ilmu dan keadilan terhadap sesama umat manusia sehingga beliau dicintai al-Habib Abdul Qadir salah seorang guru besarnya. Begitu pula beliau diberkahi untuk menerima ilmu dan bimbingan dari kedua pilar keadilan di Hijaz, yakni al-Habib Ahmed Mashur al-Haddad dan al-Habib ‘Attas al-Habashi.
Sejak itulah nama al-Habib Umar bin Hafiz mulai tersebar luas terutama dikarenakan kegigihan usaha beliau dalam menyerukan agama Islam dan memperbaharui ajaran-ajaran awal yang tradisional. Namun kepopuleran dan ketenaran yang besar ini tidak sedikitpun mengurangi usaha pengajaran beliau, bahkan sebaliknya, ini menjadikannya mendapatkan sumber tambahan dimana tujuan-tujuan mulia lainnya dapat dipertahankan. Tiada waktu yang terbuang sia-sia, setiap saat dipenuhi dengan mengingat Allah dalam berbagai manifestasinya, dan dalam berbagai situasi dan lokasi yang berbeda. Perhatiannya yang mendalam terhadap membangun keimanan terutama pada mereka yang berada didekatnya, telah menjadi salah satu dari perilaku beliau yang paling terlihat jelas sehingga membuat nama beliau tersebar luas bahkan hingga sampai ke Dunia Baru.
Negara Oman akan menjadi fase berikutnya dalam pergerakan menuju pembaharuan abad ke-15. Setelah menyambut baik undangan dari sekelompok Muslim yang memiliki hasrat dan keinginan menggebu untuk menerima manfaat dari ajarannya, beliau meninggalkan tanah kelahirannya dan tidak kembali hingga beberapa tahun kemudian. Bibit-bibit pengajaran dan kemuliaan juga ditanamkan di kota Shihr di Yaman timur, kota pertama yang disinggahinya ketika kembali ke Hadramaut, Yaman. Disana ajaran-ajaran beliau mulai tertanam dan diabadikan dengan pembangunan Ribat al-Mustafa. Ini merupakan titik balik utama dan dapat memberi tanda lebih dari satu jalan, dalam hal melengkapi aspek teoritis dari usaha ini dan menciptakan bukti-bukti kongkrit yang dapat mewakili pengajaran-pengajaran di masa depan.
Kepulangannya ke Tarim menjadi tanda sebuah perubahan mendasar dari tahun-tahun yang ia habiskan untuk belajar, mengajar, membangun mental agamis orang-orang disekelilingnya, menyebarkan seruan dan menyerukan yang benar serta melarang yang salah. Dar-al-Mustafa menjadi hadiah beliau bagi dunia, dan di pesantren itu pulalah dunia diserukan. Dalam waktu yang dapat dikatakan demikian singkat, penduduk Tarim akan menyaksikan berkumpulnya pada murid dari berbagai daerah yang jauh bersatu di satu kota yang hampir terlupakan ketika masih dikuasai para pembangkang komunis. Murid-murid dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Kepulauan Comoro, Tanzania, Kenya, Mesir, Inggris, Pakistan, Amerika Serikat dan Kanada, juga negara-negara Arab lain dan negara bagian di Arab akan diawasi secara langsung oleh Habib Umar. Mereka ini akan menjadi perwakilan dan penerus dari apa yang kini telah menjadi perjuangan asli demi memperbaharui ajaran Islam tradisional di abad ke-15 setelah hari kebangkitan. Berdirinya berbagai institusi Islami serupa di Yaman dan di negara-negara lain dibawah manajemen al-Habib Umar akan menjadi sebuah tonggak utama dalam penyebaran Ilmu dan perilaku mulia serta menyediakan kesempatan bagi orang-orang awam yang kesempatan tersebut dahulunya telah dirampas dari mereka.
Habib ‘Umar kini tinggal di Tarim, Yaman dimana beliau mengawasi perkembangan di Dar al-Mustafa dan berbagai sekolah lain yang telah dibangun dibawah manajemen beliau. Beliau masih memegang peran aktif dalam penyebaran agama Islam, sedemikian aktifnya sehingga beliau meluangkan hampir sepanjang tahunnya mengunjungi berbagai negara di seluruh dunia demi melakukan kegiatan-kegiatan mulianya.
http://www.majelisrasulullah.org
si wie said,
Juni 28, 2007 @ 4:45 am
salam
mau tanya apakah dari kalangan almahdor tidak ada manakipnya? saya butuh siapa itu habib muhammad almahdor dan ayahnya habib ahmad almahdor. trimakasih atas infonya
wassalam
noor awalia said,
Mei 25, 2009 @ 1:51 pm
allahummasholli ‘ala sayyidina muhammad…masyaallah alhabib umar bin hafidz..smga beliau snantiasa diberi kan umur panjang dan kberkahan hidup didunia-akhirat…amiin..
ahmad mas'ad hamid said,
Agustus 22, 2009 @ 3:18 am
Subhanallah…..Semoga beliau selalu diberi kesahatan dan umur panjang..amiin
fyasikha said,
November 26, 2009 @ 3:45 am
subhanallah….. semoga beliau diberikan allah umur yng panjang dan diberkahi di dunia danakhirat dan semoga yang yang membaca kisah beliau mendapat keberkahan dari allah amiiin…….
mmmmmmmmmmmmmmm saya pengen biografi beliau ad gak?????????
opsssss jazakallah khaeran jaza…………..
Referensi Biografi Anak Cucu Nabi SAW « UMMATI PRESS said,
Februari 13, 2010 @ 6:51 am
[…] Habib Umar bin Hafidz […]
ismail said,
Maret 23, 2011 @ 3:39 am
Subhanallah…..
Syahrul Indra Fuadi said,
Agustus 28, 2011 @ 11:03 pm
subhanallah….
Agung Dwi Prasetyo said,
Desember 4, 2011 @ 9:24 am
assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
saya mau ngasi sedikit masukan
untuk warna backgroundnya menurut saya membuat mata pusing. mungkin bisa diganti warna lain.
syukron
Sahril said,
Mei 7, 2014 @ 11:42 pm
Dunia ini butuh para Habib seperti habib Umar bin Hafidz….
Ganie, Indra – Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia said,
Juni 1, 2015 @ 9:00 am
Izinkanlah saya menulis / menebar sejumlah doa, semoga Allaah SWT mengabulkan, antara lain mempercepat kebangkitan KAUM MUSLIM, memulihkan kejayaan KAUM MUSLIM, melindungi KAUM MUSLIM dari kesesatan dan memberi KAUM MUSLIM tempat yang mulia di akhirat. Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘alamiin.
Lebih dan kurang saya mohon maaf. Semoga Allaah SWT selalu mencurahkan kasih sayang kepada KAUM MUSLIM : yang hidup maupun yang mati, di dunia maupun di akhirat – KHUSUSNYA HABIB ‘UMAR BIN HAFIDZ (HAFIZH), IBU & BAPAK BELIAU, PARA LELUHUR BELIAU, PARA GURU BELIAU. Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘aalamiin.
Asyhaduu anlaa ilaaha illallaah wa asyhaduu anna muhammadarrasuulullaah
A’uudzubillaahiminasysyaithaanirrajiim
Bismillahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin,
Arrahmaanirrahiim
Maaliki yaumiddiin,
Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin,
Ihdinashirratal mustaqiim,
Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladhaaliin
Aamiin
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin, hamdan yuwaafi ni’amahu, wa yukafi mazidahu, ya rabbana lakal hamdu. Kama yanbaghi lii jalaali wajhika, wa ‘azhiimi sulthaanika.
Allaahumma shali wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi ajma’iin.
Ya Allaah, limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad, keluarganya, sahabatnya, umatnya semuanya.
Allaahumma shalli ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummmatihi ajma’iin. Shalaatan tunjinaa bihaa min jamii’il-ahwaali wal aafaat. Wa taqdhii lanaa bihaa jamii’al-haajaat. Wa tuthahhiruna bihaa min jamii’is-sayyi-aat. Wa tarfa’unaa bihaa ‘indaka a’lad-darajaat. Wa tuballighuna bihaa aqshal-ghaayaati min jamii’ilkhairaati fil hayaati wa ba’dal mamaat.
Ya Allaah, limpahkanlah shalawat kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad, keluarganya, sahabatnya dan umatnya, shalawat yang dengannya kami selamat dari semua ketakutan dan bencana, dan Engkau sucikan kami dari semua kejahatan, Engkau angkat kami ke derajat yang tinggi di sisiMu, dan Engkau sampaikan semua cita-cita kami berupa kebaikan-kebaikan dalam hidup maupun sesudah mati.
Allaahumma shalli wa sallim wa baarik ‘alaa nuuril anwaar. Wa sirril asraar. Wa tiryaqil-aghyaar. Wa miftaahil baabil yasaar. Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadanil-mukhtaari wa aalihil-ath-haari wa ash-haabihil akhyaar. ‘Adada ni’amillaahi wa afdhaalih.
Ya Allaah, limpahkanlah shalawat, salam dan berkah atas cahaya di antara segala cahaya, rahasia di antara segala rahasia, penetral duka, dan pembuka pintu kemudahan, junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad, manusia pilihan, juga kepada keluarganya yang suci dan sahabatnya yang baik, sebanyak jumlah kenikmatan Allah dan karuniaNya.
Allaahumma shalli shalatan kaamilah. Wa sallim salaaman taamman ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadanil-ladzii tanhallu bihil-‘uqad. Wa tanfariju bihil-kuruub. Wa tuqdhaa bihil hawaa-iju wa tunaalu bihir-raghaa-ibu wa husnul-khawaatim. Wa yustasqal-ghamaamu biwajhihil-kariim. Wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi fii kulli lamhatin wa nafasin bi’adadi kulli ma’luumin laka.
Ya Allaah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan salaam yang sempurna pula, kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad, yang dengan beliau itu Engkau lenyapkan kesusahan, Engkau tunaikan segala kebutuhan, dan diperoleh segala keinginan dan akhir hidup yang baik, serta diberi minum dari awan berkat wajahMu yang mulia. Juga kepada keluarganya, sahabatnya dan umatnya dalam setiap kejapan mata dan tarikan nafas, sebanyak jumlah pengetahuan yang Engkau miliki.
Allaahumma shalli ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadinil-habiibil-mahbuub. Syaafil ‘ilali wa mufarrijil-kuruub. Wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummmatihi wa baarik wa sallim.
Ya Allaah, limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad, kekasih dan yang dikasihi, (dengan izin Allah) penyembuh penyakit dan pelepas kesusahan, serta kepada keluarga, sahabat dan umatnya.
Allaahumma shalli wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadin fil-awwaliin. Wa shalli wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadin fil-aakhirin. Wa shalli wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadin fin-nabiyyiin. Wa shalli wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadin fil-mursaliin. Wa shalli wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadin fil mala-il a’laa ilaa yaumid-diin. Wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummmatihi ajma’iin.
Ya Allaah, limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad di kalangan orang-orang terdahulu. Limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad di kalangan orang-orang kemudian. Limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad di kalangan para nabi. Limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad di kalangan para rasul. Limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad di kalangan para arwah hingga hari kemudian, serta kepada keluarga, sahabat dan umatnya.
Allaahumma shali wa sallim wa baarik ‘alaa ruuhi Sayyidina wa Nabiyyina wa Maulaanaa Muhammad fil arwaahi, wa ‘alaa jasadihil fil ajsaadi, wa ‘alaa qabrihi fil qubuuri. Wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi ajma’iin.
Ya Allaah, limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada ruh junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad di alam ruh, dan kepada jasadnya di alam jasad, dan kepada kuburnya di alam kubur. Dan kepada keluarga, sahabat dan umatnya semua.
Allaahumma shali wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi ‘adada in’aamillaahi wa ifdhaalih.
Ya Allaah, limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad, keluarganya, sahabatnya, umatnya sebanyak jumlah nikmat Allah dan karuniaNya.
Allaahumma shalli wa sallim wa baarik, ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa wa Maulaanaa Muhammadin wa ikhwaanihii minal anbiyaa-i wal mursaliin, wa azwaajihim wa aalihim wa dzurriyyaatihim wa ash-haabihim wa ummatihim ajma’iin.
Ya Allaah, berilah shalawat serta keselamatan dan keberkahan, untuk junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad SAW dan saudara-saudaranya dari para Nabi dan Rasul, dan istri-istri mereka semua, keluarga mereka, turunan-turunan mereka, dan sahabat-sahabat dari semua Nabi dan Rasul, termasuk Sahabat-Sahabatnya Nabi Muhammad semua dan semua yang terkait dengan Nabi Muhammad SAW.
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aziizil jabbaar
Laa ilaaha illallaah, subhaanar ra-uufirrahiim
Laa ilaaha illallah, subhaanal ghafuurirrahim
Laa ilaaha illallaah, subhaanal kariimil hakiim
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci raja yang maha suci
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha perkasa lagi maha bijaksana
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pengampun lagi maha penyayang
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mulia lagi maha bijaksana
Laa ilaaha illallaah, subhaanal qawiyyil wafiyy
Laa ilaaha illallaah, subhaanal lathiifil khabiir
Laa ilaaha illallaah, subhaanash shamadil ma’buud
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ghafuuril waduud
Laa ilaaha illallaah, subhaanal wakiilil kafiil
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha kuat lagi maha memenuhi
Tiada tuhan selain Allaah, yang maha halus lagi maha mengetahui
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang bergantung padanya segala hal lagi yang disembah
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pengampun lagi maha pencinta
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha penolong lagi maha pelindung
Laa ilaaha illallaah, subhaanar raqiibil hafiizh
Laa ilaaha illallaah, subhaanad daa-imil qaa-im
Laa ilaaha illallaah, subhaanal muhyil mumiit
Laa ilaaha illallaah, subhaanal hayyil qayyuum
Laa ilaaha illallaah, subhaanal khaaliqil baari’
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mengawasi lagi maha memelihara
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang hidup kekal lagi mengurus ciptaannya
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang menghidupkan lagi mematikan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus ciptaannya
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang menciptakan lagi menjadikan
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aliyyil ‘azhiim
Laa ilaaha illallaah, subhaanal waahidil ahad
Laa ilaaha illallaah, subhaanal mu’minil muhaimin
Laa ilaaha illallaah, subhaanal habiibisy syahiid
Laa ilaaha illallaah, subhaanal haliimil kariim
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha tinggi lagi maha besar
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha esa lagi tunggal
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memberi keamanan lagi maha memelihara
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhanyang maha mencintai lagi maha menyaksikan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha penyantun lagi maha mulia
Laa ilaaha illallaah, subhaanal awwalil qadiim
Laa ilaaha illallaah, subhaanal awwalil aakhir
Laa ilaaha illallaah, subhaanazh zhaahiril baathin
Laa ilaaha illallaah, subhaanal kabiiril muta-‘aal
Laa ilaaha illallaah, subhaanal qaadhil haajat
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang pertama lagi terdahulu
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang awal dan yang akhir
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang nyata lagi yang rahasia
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha besar lagi maha tinggi
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memenuhi semua keperluan
Laa ilaaha illallaah, subhaana rabbil ‘arsyil ‘azhim
Laa ilaaha illallaah, subhaanar rahmaanir rahiim
Laa ilaaha illallaah, subhaana rabbiyal a’laa
Laa ilaaha illallaah, subhaanal burhaanis sulthaan
Laa ilaaha illallaah, subhaanas samii-‘il bashiir
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang menguasai singgasana yang besar
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pemurah lagi maha penyayang
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha tinggi
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memiliki bukti kekuasaan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mendengar lagi maha melihat
Laa ilaaha illallaah, subhaanal waahidil qahhaar
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aliimil hakiim
Laa ilaaha illallaah, subhaanas sattaaril ghaffaar
Laa ilaaha illallaah, subhaanar ramaanid dayaan
Laa ilaaha illallaah, subhaanal kabiiril akbar
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha esa lagi maha mengalahkan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mengetahui lagi maha bijaksana
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha menutupi kesalahan lagi maha pengampun
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha agung lagi maha besar
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aliimil ‘allaam
Laa ilaaha illallaah, subhaanasy syaafil kaafi
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘azhiimil baaqii
Laa ilaaha illallaah, subhaanash shamadil ahad
Laa ilaaha illallaah, subhaana rabbil ardhi was samaawaati
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mengetahui lagi maha memeriksa
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang menyembuhkan lagi mencukupi
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha besar lagi maha kekal
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang bergantung padanya segala hal lagi esa
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ghafuurisy syakuur
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘azhiimil ‘aliim
Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil mulki wal alakuut
Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil ‘izzati wal ‘azhamah
Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil haibati wal qudrah
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pengampun lagi maha membalas
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha besar lagi maha mengetahui
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memiliki kerajaan bumi dan langit
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang mempunyai keagungan dan kebesaran
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang mempunyai pengaruh dan kekuasaan
Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil kibriyaa-i wal jabaruut
Laa ilaaha illallaah, subhaanas sattaaril ‘azhiim
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aalimil ghaiib
Laa ilaaha illallaah, subhaanal hamidil majiid
Laa ilaaha illallaah, subhaanal hakiimil qadiim
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memiliki kebesaran dan kekuasaan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha menutupi kesalahan lagi maha besar
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang menegtahui hal ghaib
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha terpuji lagi maha mulia
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan ang maha bijaksana lagi maha terdahulu
Laa ilaaha illallaah, subhaanal qaadiris sattaar
Laa ilaaha illallaah, subhaanas samii-‘il ‘aliim
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ghaniyyil ‘azhiim
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘allaamis salaam
Laa ilaaha illallaah, subhaanal malikin nashiir
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha kuasa lagi maha mnutupi kesalahan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mendengar lgi maha mengetahui
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha kaya lagi maha besar
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mengetahui lagi maha damai
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha raja lagi maha penolong
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ghaniyyir rahmaan
Laa ilaaha illallaah, subhaanal qariibil hasanaat
Laa ilaaha illallaah, subhaana waliyyil hasanaat
Laa ilaaha illallaah, subhaanash shabuuris sattaar
Laa ilaaha illallaah, subhaana khaaliqin nuur
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha kaya lagi maha pengasih
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha dekat kebaikannya
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan maha menguasai kebaikan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan maha penyabar lagi menutupi kesalahan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yan menciptakan cahaya
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ghaniyyil mu’jiz
Laa ilaaha illallaah, subhaanal faadhilisy syakuur
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ghaniyyil qadim
Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil jalaalil mubiin
Laa ilaaha illallaah, subhaanal khaalishil mukhlish
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha kaya lagi maha mengalahkan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha utama lagi maha berterima kasih
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha kaya lagi maha terdahulu
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang punya keluhuran lagi maha menjelaskan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha murni lagi memurnikan
Laa ilaaha illallaah, subhaanash shaadiqil wa’di
Laa ilaaha illallaah, subhaanal haqqil mubiin
Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil quwwatil matiin
Laa ilaaha illallaah, subhaanal qawiyyil ‘aziiz
Laa ilaaha illallaah, subhaanal hayyil ladzii laa yamuut
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang benar janjinya
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha benar lagi maha menjelaskan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang punya kekuatan lagi maha kokoh.
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha hidup lagi tidak mati
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘allaamil ghuyuub
Laa ilaaha illallaah, subhaanas sattaaril ‘uuyuub
Laa ilaaha illallaah, subhaana rabbil ‘aalamiin
Laa ilaaha illallaah, subhaanar rahmaanis sattaar
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mengetahui yang ghaib
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yan maha menutupi semua cacat
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memiliki ampunan lagi dimintai pertolongan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan semesta alam
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pengasih lagi maha menutupi
Laa ilaaha illallaah, subhaanar rahiimil ghaffaar
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aziizil wahhaab
Laa ilaaha illallaah, subhaana qaadiril muqtadir
Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil ghufraanil haliim
Laa ilaaha illallaah, subhaana malikil mulk
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha penyayang lagi maha pengampun
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha agung lagi maha pemurah
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yangmaha kuasa lagi maha memberi kekuasaan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memiliki semua kerajaan
Laa ilaaha illallaah, subhaanal baari-il mushawwir
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aziizil jabbaar
Laa ilaaha illallaah, subhaanallaahi ‘amma yashifun
Laa ilaaha illallaah, subhaanal jabbaaril mutakabbir
Laa ilaaha illallaah, subhaanal qudduusis shubbuuh
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang menciptakan lagi memberi bentuk
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mulia lagi maha perkasa
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha perkasa lagi maha membangga
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan dari apa yang dianggap oleh orang kafir
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan dalam sosok dan sifat
Laa ilaaha illallaah, subhaana rabbil malaa-ikati war ruuh
Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil aalaa-I wanna’maa-i
Laa ilaaha illallaah, subhaanal malikil maqshuud
Laa ilaaha illallaah, subhaana hannaanil mannaan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan para malaikat dan ruh
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan pemilik tanda-tanda tinggi dan nikmat
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan raja yang menjadi tujuan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pengasih dan pemberi
Laa ilaaha illallaah, sayyidina aadamu ‘alaihis salaam shafiyyullaah
Laa ilaaha illallaah, sayyidina nuuhun ‘alaihis salaam najiyyulaah
Laa ilaaha illallaah, sayyidina ibraahiimu ‘alaihis salaam khaliilullaah
Laa ilaaha illallaah, sayyidina ismaa-‘iilu ‘alaihis salaam dzabiihullaah
Laa ilaaha illallaah, sayyidina muusaa ‘alaihis salaam kaliimullaah
Laa ilaaha illallaah, sayyidina daawuudu ‘alaihis salaam khaliifatullaah
Laa ilaaha illallaah, sayyidina ‘iisaa ‘alaihis salaam ruuhullaah
Laa ilaaha illallaah, sayyidina wa nabiyyina wa maulaana
muhammadur rasuulullaah shallallaahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka was sallam
Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina Aadam AS pilihan Allaah
Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina Nuuh AS diselamatkan Allaah
Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina Ibraahiim AS teman dekat Allaah
Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina Ismaa-‘iil AS yang disembelih Allaah
Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina Muusaa AS yang diajak bicara oleh Allaah
Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina Daawuudu AS khalifah Allaah
Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina ‘Iisaa AS ruh Allaah
Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina wa nabiyyina wa maulaana Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka was sallam utusan Allaah
Allaahummarhamnaa bibarakati tauraati sayyidina muusaa ‘alaihis salaam wa injiili sayyidina ‘iisaa ‘alaihis salaam wa zabuuri sayyidina daawuudu ‘alaihis salaam wa furqaani sayyidina wa nabiyyina wa maulaana muhammad shallallaahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka was sallam, birahmatika yaa arhamar raahimiin, walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin.
Ya Allaah, kasihilah kami dengan berkah Taurat Sayyidina Muusaa AS, Injil Sayyidina ‘Iisaa AS, Zabuur Sayyidina Daawuud AS dan al-Furqaan / al-Qur-an sayyidina wa nabiyyina wa maulaana Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka was sallam utusan Allaah, dengan kasihmu, yang maha penyayang. Dan segala puji bagi Allaah, tuhan semesta.
ALLAAHUMMAFTAHLII HIKMATAKA WANSYUR ‘ALAYYA MIN KHAZAA INI RAHMATIKA YAA ARHAMAR-RAAHIMIIN.
Ya Allaah bukakanlah bagiku hikmah-Mu dan limpahkanlah padaku keberkahan-Mu, wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang
RABBI INNII LIMAA ANZALTA ILAYYA MIN KHAIRIN FAQIIR.
Ya Rabb, sesungguhnya aku sangat memerlukan suatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.
RABBI LAA TADZARNI FARDAN WA ANTA KHAIRUL WAARITSIN.
Ya Allaah janganlah engkau tinggalkan aku seorang diri dan engkau sebaik-baik dzat yang mewarisi. (QS. Al-Anbiya-i’: 89).
Rabbana hablana min azwaajina, wa dzurriyyatina qurrata a’yuniw, waj’alna lil muttaqiina imaamaa.
Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami jodoh dan keturunan sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا
“Allaahummaghfirlii waliwaalidayya war hamhumaa kama rabbayaanii shagiiraa”.
“Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan Ibu Bapakku, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku diwaktu kecil”.
“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada keturunanku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. Al-Ahqaaf: 15).
Ya Allaah, terimalah amal saleh kami, ampunilah amal salah kami, mudahkanlah urusan kami, lindungilah kepentingan kami, ridhailah kegiatan kami, angkatlah derajat kami dan hilangkanlah masalah kami.
Ya Allaah, tetapkanlah kami selamanya menjadi Muslim, tetapkanlah kami selamanya dalam agama yang kau ridhai – Islam, tetapkanlah kami selamanya menjadi umat dari manusia yang paling engkau muliakan – Sayyidina wa Nabiyyina wa Maulaanaa Muhammad Shallallaahu’alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi, wa baraka wassallam.
Ya Allaah, percepatlah kebangkitan KAUM MUSLIM. Pulihkanlah kejayaan KAUM MUSLIM, Lindungilah KAUM MUSLIM dari kesesatan dan berilah KAUM MUSLIM tempat mulia di akhirat.
Ya Allaah, jadikanlah INDONESIA DAN DUNIA MUSLIM tetap dimiliki KAUM MUSLIM, Jadikanlah INDONESIA DAN DUNIA MUSLIM baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur. Jadikanlah DUNIA NON MUSLIM dimiliki KAUM MUSLIM. Jadkanlah musuh Islam ditaklukan KAUM MUSLIM.
Allaahumma innaa nas’aluka salaamatan fiddiini waddun-yaa wal akhirati wa ’aafiyatan fil jasadi wa ziyaadatan fil ‘ilmi wabarakatan firrizqi wa taubatan qablal mauti, wa rahmatan ‘indal mauti, wa maghfiratan ba’dal maut. Allahuma hawwin ‘alainaa fii sakaraatil mauti, wannajaata minannaari wal ‘afwa ‘indal hisaab.
Ya Allaah, sesungguhnya kami memohon pada-Mu keselamatan dalam agama, dunia, akhirat, kesejahteraan/kesehatan jasmani, bertambah ilmu pengetahuan, rezeki yang berkat, diterima taubat sebelum mati, dapat rahmat ketika mati dan dapat ampunan setelah mati. Ya Allah, mudahkanlah kami pada waktu sekarat dan selamatkanlah kami dari api neraka serta kami mohon kemaafan ketika dihisab.
Allaahumma inna nas aluka husnul khaatimah wa na’uudzubika min suu ul khaatimah.
Ya Allaah, sesungguhnya kami memohon pada-Mu akhir yang baik dan berlindung dari akhir yang buruk.
Allaahuma inna nas’aluka ridhaka waljannata wana’uudzubika min shakhkhatika wannaar.
Ya Allaah, sesungguhnya kami mohon keridhaan-Mu dan sorga, kami berlindung kepada-Mu dari kemurkaan-Mu dan siksa neraka.
Allaahummadfa’ ‘annal balaa-a walwabaa-a walfahsyaa-a wasy-syadaa-ida walmihana maa zhahara minhaa wamaa bathana min baladinaa haadzaa khaash-shataw wamin buldaanil muslimuuna ‘aammah.
Ya Allaah, jauhkanlah bencana, wabah, kekejian, kekerasan dan cobaan – yang terlihat maupun tersamar – dari negeri kami khususnya dan dari dunia Muslim umumnya.
Allaahumma ahlikil kafarata walmubtadi-‘ata walmusyrikuun, a’daa-aka a’daa-ad diin.
Ya Allaah, hancurkalah musuhmu, musuh agamamu, yaitu orang kafir, bid’ah dan musyrik.
Allaahumma syatttit syamlahum wa faariq jam-‘ahum, wazalzil aqdaamahum.
Ya Allaah, cerai beraikanlah persatuan mereka, goyahkanlah keyakinan mereka.
Allaahumma adkhilnii mudkhala shidqiw wa-akhrijnii mukhraja shidqiw waj-‘al lii milladunka sulthaanan nashiiraa.
Ya Allaah, masukkanlah kami melalui jalan yang benar, keluarkanlah kami melalui jalan yang benar, dan berilah aku kekuasaan yang menolong.
—— doa khusus untuk PARA NABI, PARA KELUARGANYA, PARA SAHABATNYA, SEMUA YANG BERJASA PADA (PARA) NABI, PARA SALAF AL-SHAALIH, PARA IMAM, PARA WALI, PARA HABAIB, PARA ULAMA DAN SEMUA YANG BERJASA PADA ISLAM. Semoga Allaah selalu mencurahkan kasih sayang kepada mereka.
ALLAAHUMMAGHFIRLAHUM WARHAMHUM WA’AAFIHIM WA’FU ‘ANHUM
ALLAAHUMMA LAA TAHRIMNAA AJRAHUM WA LAA TAFTINNAA BA’DAHUM WAGHFIRLANAA WALAHUM
———————
Ya Allaah, dengan hak yang kau berikan pada kalimah syahadat, Surah al-Fatihah, Doa Kanzul ‘Arsy dan shalawat, salam dan berkah semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallaahu’alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka wassallam, kami mohon segala hal yang terbaik, segala hal yang terindah bagi semesta – khususnya kami, keluarga kami dan seluruh kaum Muslim.
Ya Allaah, dengan segala hak yang kau berikan pada kalimah syahadat, Surah al-Fatihah, Doa Kanzul ‘Arsy dan shalawat, salam, berkah semoga selalu tercurah kepada Sayyidina wa Nabiyyina wa Maulaanaa Muhammad Shallallaahu’alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka was sallam, kabulkanlah yaa Allaah segala doaku.
Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa ‘adzaabannaar wa adkhilnal jannata ma’al abraar.
Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di dunia dan kesejahteraan di akhirat, dan hindarkanlah kami dari siksaan neraka serta masukanlah kami ke surga bersama orang-orang baik.
Rabbanaa taqabbal minna innaka antassamii’ul aliimu wa tub’alainaa innaka antattawwaaburrahiim. Washshalallaahu ‘alaa sayyidinaa wa nabiyyinaa wa maulaanaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka wassallam.
Tuhan kami, perkenankanlah do’a-do’a kami, karena sesungguhnya Engkau Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Menerima taubat dan Maha Penyayang. Shalawat, salam dan berkah semoga dilimpahkan kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad s.a.w, atas keluarganya, sahabatnya dan umatnya semuanya.
HASBUNALLAAH WANI’MAL WAKIIL NI’MAL MAULA WANI’MAN NASHIIR.
Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung, Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.
Subhana rabbika rabbil ‘izzati, ‘amma yasifuuna wa salamun ‘alal anbiyaa-i wal mursaliin, walhamdulillahirabbil ‘aalamiin.
Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘aalamiin.
Ganie, Indra – Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia
aulya said,
Agustus 30, 2015 @ 2:17 am
Sukron alhamdulillah atas informasi nya